Kamis, 16 April 2020

FAKTOR GRUP PADA KABEL POWER



Kategori : Instalasi Listrik
Oleh : Andy KKI

Kabel merupakan bahan konduktor atau penghantar daya listrik. Pembahasan kali ini mengacu pada kabel power. Kita tau bahwa listrik memiliki 3 fasa yang memiliki sudut berbeda-beda. 

Sering kita temukan pada distribusinya terutama pada trafo distribusi. Seperti yang kita sering lihat pada jaringan instalasi tegangan menengah ke tegangan rendah, banyak sekali kabel terutama pada sisi sekunder trafo. Perlu diperhatikan bahwasanya pengelompokkan kabel akan mempengaruhi besarnya losses yang ditimbulkan dan suhu kabel pada saat beroperasi.

Dalam pengelompokkan kabel terutama sisi sekunder trafo, pasti kabelnya lebih banyak dikarenakan arus pada sisi sekunder sangatlah tinggi, maka per satu fasa memiliki beberapa kabel. Tentunya faktor ini akan mempengaruhi besarnya suhu yg akan ditahan oleh kabel tersebut. Ada 2 cara dalam pengelompokkan kabel yaitu :
 

1) trefoil formation
Posisi ini lebih dikenal sebagai posisi kabel segitiga, dikarenakan pengelompokkan kabel ini berbentuk segitiga dari 3 fasa, dan 1 netral dalam satu pengelompokkan. Dari masing-masing fasa dan netral, ini akan mengurangi arus eddy antar kabel, sebab dengan pengelompokkan ini memiliki induksi dengan tolak menolak antar kabel dikarenakan per kabel memiliki beda potensial dengan sudut yg berbeda. Kelebihan dalam pengelompokkan kabel jenis trefoil ini adalah mengurangi panas berlebih pada kabel dan juga mengefisiensikan lebar jalur kabel. Biasanya pengelompokkan kabel jenis ini digunakan pada sisi sekunder trafo (sisi tegangan rendah).
 
 2) flat formation
Sama halnya dengan trefoil formation, hanya saja pengelompokkan jenis ini lebih mengutamakan jarak antar kabel. Semisal kabel fasa r,s,t, dan n memiliki jarak AS 10cm. Namun pengelompokkan kabel jenis ini lebih tepat digunakan di sisi primer trafo dikarenakan sisi primer trafo memiliki ukuran kabel yg lebih kecil dan sedikit dibanding sekunder.

Pertanyaannya :
Apa jadinya jika pengelompokkan kabel sekunder trafo disusun hanya per fasa. Contohnya per fasa kita asumsikan memiliki 8 tarikan, dikelompokkan per fasa R semua dan tidak di kelompokkan secara silang R,S,T, dan N. 

1) Suhu kabel akan meningkat melebihi batas kemampuan isolasi kabel menahan suhu panas
2) Terjadi derating (penurunan performa) pada kabel
3) Menyebabkan rugi-rugi daya (losses)
4) Jika kabel tidak mampu menahan panas berlebih akan jadi pemicu kebakaran dan ledakan.

Bagaimana bisa ?
Hal ini disebabkan ketika kabel per fasa dikelompokkan hanya per fasa membentuk kumparan sehingga terjadi induksi antar kabel dalam satu kelompok. Semakin banyak kabelnya semakin besar pula arus eddy nya dan semakin besar pula kenaikan suhunya.

Koq bisa jika dikelompokkan per 3 fasa + 1 Netral mengurangi panas ?
Karena jika dikelompokkan seperti ini, resultan induksinya akan saling tolak menolak antar kabel, hal ini disebabkan perbedaan sudut fasa yang mengalir melewati kabel.

Sekian pembahasan tentang pengelompokkan kabel. Jika ada komentar, ada yg kurang atau salah, silahkan berkomentar. 

Terima kasih
 Komonitas Ketenagalistrikan Indonesia
 Editing:Karim
Copyright@mangzia2020

Minggu, 29 Maret 2020

Inilah yg harus di perhatikan bila rakit Capacitor Bank

Beberapa hal yg diperlu diperhatikan dalam membuat panel kapasitor bank




1. Kenali jenis atau data beban pada sebuah jaringan yang akan dipasang kapasitor

Data beban adalah hal terpenting untuk menentukan seberapa besar kapasitas yg dibutuhkan dan menjadi tolak ukur penentuan material yang akan digunakan. Data jenis beban diantara yang kita butuhkan adalah tegangan kerja jaringan, besar arus yang akan dilewati, cos phi , dan daya aktif. Dari data berikut ini kita akan mengetahui perhitungan kompensasi reaktif dan besarnya daya semu yg akan dilewati.


2. Pengecekan kualitas daya listrik (Power Quality Analyzer)

Banyak hal kita lupakan tentang pengecekan kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik akan mempengaruhi kinerja kapasitor bank.  Salah satu contoh yg sering kita temui adalah harmonisa arus dan tegangan. Tentu kita tau bahwa harmonisa adalah faktor terbesar penyebab meledaknya kapasitor bank. Pengecekan ini akan menentukan seberapa besar penyakit dalam kualitas daya suatu jaringan dan akan mempengaruhi penentuan jenis kapasitor bank seperti apa yg akan digunakan. Biasanya pada perusahaan kecil dengan budget sangat sulit bahkan enggan membeli kompensasi harmonisa dan reaktif dan ampuh dikarenakan profit pada perusahaan tersebut kecil atau bahkan hingga ketidak pedulian pengusaha atau engineer setempatnya terhadap kualitas daya listrik sehingga selalu ada kerusakan dari banyak peralatan yang ada pada jaringan listrik suatu instansi yaitu membeli harmonic active filter. Jadi sebagai alternatif bisa kita gunakan kapasitor dengan detune reaktor untuk mengurangi polusi harmonisanya.


3. Melakukan assesment tempat akan dipasangnya panel

Assesment adalah identifikasi masalah dan keadaan sebuah tempat atau produk. Dalam hal ini yg dimaksudkan adalah tempat. Apakah kita pernah memperhatikan bagaimana keadaan sekitar panel kapasitor bank yg akan dipasang seperti kelembapan, suhu, dan faktor lain yg akan menjadi penyebab kerusakan hingga terjadinya ledakan.

4. Menentukan nilai per step kapasitor bank yg dibutuhkan

Penentuan nilai kapasitor akan mempengaruhi besar kompensasi yang akan dilakukan pada sebuah jaringan. Tanpa kita melupakan waktu beban puncak dan luar waktu beban puncak. Dalam pembuatannya kompensasi tidak boleh kekurangan atau kelebihan. Kompensasi ini dituntut untuk mengikuti besarnya arus reaktif yg dibutuhkan dalam jaringan listrik tersebut. Pada sebuah industri memiliki 3 shift, pagi, sore, dan malam. Dan waktu libur hanya hari minggu  Tentu di 3 waktu ini akan memiliki besar kompensasi yang berbeda. Ketika hari kerja normal senin - sabtu (1/2 hari), pada siang hari beban akan lebih kecil daripada malam hari dikarenakan pada malam hari aktifitas produksi harus didukung lampu penerangan di segala penjuru. Sedangkan pada siang hari, pemakaian daya listrik akan lebih sedikit dikarenakan penerangan tidak banyak dibutuhkan di segala penjuru bangunan. Dan pada hari minggu pemakaian daya listrik sangat sedikit dikarenakan tidak adanya aktifitas produksi. Maka kita bisa membuat per step kapasitornya dari terkecil hingga terbesar. Misal step 1 sebesar 10kVAr dikarenakan step 1 dituntut untuk memback-up pada saat beban sangat sedikit baik di hari minggu, atau libur lainnya. Step 2 sebesar 15 kVAr agar, step 3 sebesar 25kVAr dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempresisikan kebutuhan kompensasi reaktif pada jaringan tersebut dan harus bekerja maksimal pada waktunya baik pada saat beban turun hingga beban naik.


5. Menentukan spesifikasi material elektrikal

Spesifikasi material elektrikal ditentukan dengan besar atau kecilnya kebutuhan kompensasi reaktif yg dibutuhkan baik dari segi pemutus utama, pemutus per step, kapasitor, detune reactor (optional), dan juga besar penghantarnya.



6. Menentukan spesifikasi sipil dan mekanikal panel

Keadaan sipil akan menentukan urutan kabel, dan juga tingkat kerentanan panel yg akan kita buat. Semisal suatu industri memiliki power house yang mana keadaan cable trench (gorong-gorong kabel) lembab. Tentu hal ini akan memicu penyebab terjadinya korona pada peralatan panel yang akan kita pasang. Spesifikasi sipil dan mekanikal juga akan menentukan berapa dimensi panel yg kita butuhkan.


7. Menentukan waktu dan biaya pengerjaan

Biaya dan waktu pengerjaan akan menentukan besar kecilnya anggaran yang akan kita gunakan. Tentu harga akan memicu kualitas panel listrik yang akan kita buat berdasarkan data assesment yang kita dapatkan. Murah, kualitas tinggi, dan keamanan tinggi adalah faktor yang diperlukan untuk pertimbangan si owner yang meminta kita dalam perakitan panelnya.

Wish this usefull 4 all
Kontributor :Andi KKI Bdg
Editor:@mankzia